Friday, January 13, 2012

Aku Perlukan Cinta..




Menganyam rindu hari demi hari,
menguji kesabaran iman dalam penantian ini,
jodoh yang ku tunggu belum jua datang melamar hati,
hati yang semakin sepi sendiri..

Benar,
cinta sudah pun terpupuk disini,
semakin mekar dilubuk qalbi,
namun cinta belum bisa disemai,
dalam makna yang hakiki..

Tuhan,
aku perlu cinta untuk ku terus menyemai iman yang senipis kulit bawang ini,
aku perlu cinta untuk memberi kekuatan dalam dakwah ini,
sungguh aku tak bisa sendiri untuk menyulam taqwa diri,
aku perlu cinta untuk mentarbiahkan aku waktu aku alpa sendiri,
aku mohon yang terbaik buatku dariMu,
ku ingin cintaku menjadi zikir rindu padaMu,
bersamanya,
cintanya,
dan rindunya,
hanya pada dia,
hanya dia...

Tuesday, January 10, 2012

Mujahidah Solihah

Wahai bidadari berhati mujahidah, sematkan KITABULLAH wa SUNNAH di hatimu, kilaukan pedang JIHAD di tanganmu, biarkan musuh-musuh dan Taghut itu gentar, agar SYAHID jadi kafanmu, agar suatu hari tiba saat malaikat, burung-burung suci, kasturi mewangi mengiringi Ruhmu, pergi mendapatkan RABBmu nun di Taman Hijau Tertinggi

Aku juga perempuan, punya impian, anggun dibalut perhiasan, hidup bergemerlapan, bak artis pujaan. Kuingin bermadah puisi, bersyair dan bernyanyi, lincah menari, menghibur dan menyeri. Namun, aku bukan perempuan, gopoh mengejar kemahsyuran, di tempat persinggahan, tiada berkekalan. Kuingin kemuliaan abadi, kemasyhuran hakiki, bukan yang tiada erti, bukan yang dimurkai Ilahi, Bukan di dunia ini, tapi di Taman Syurgawi, inginku kekal sebagai bidadari!


Tidak aku gadaikan tawaran menjadi calon bidadari syurga semata mata ingin menjadi bidadari dunia yang akan pudar kecantikannya ~


~Serahkan hati mu pada ALLAH, nescaya akan diserahkanNYA kepada pemilik yang terbaik~


~Milikilah hatiku dengan izin ALLAH, milikilah cintaku kerana cintaNYA, milikilah diriku kerana agamaNYA, milikilah jiwaku keranaNYA~ (^__^)

Ukhwah Yang Terputus

sakit... sgt sakit bila ukhwah terputus hanya krn teguran yg ku ucapkan.. sahabat, aku tdk membencimu, tp aku tdk mahu kau terus dlm dosa, krn aku sgt menyangimu, maka aku menegurmu.. bkn aku ign tunjukkan bhw aku ini alim, tp aku sekadar mengingatknmu dan pd masa yg sma mengingatkn diriku sndiri.. salahkah aku menegurmu? salahkh aku menasihatimu? salahkh aku mengingatimu.. sungguh aku mncintaimu.. namun kau tdk tulus mncintaiku.. kau pergi tggalkn aku sendiri.. sahabat, aku rindu kamu...

Telahku beri kepercayaan ini, namun kau khianati.. ku kasihi dirimu seikhlas hati, tapi kau hancuri.. ukhwah fillah katamu dulu kini terputus sendiri, kau pergi tnpa alasn diberi.. insan yang ku kasihi, perlukah kita saling melukai? di manakah letaknya nilai ukhwah fillah yang dulu pernah kau ucapi? sengajakah kau menyakiti hati ini? atau ada khilafku yang membuatmu ingin menyendiri? tp sayangnya kau cuma brdiam diri, membuat hatiku terseksa untuk menghadapi situasi yang sulit ini.. meskipun cintamu padaku bertukar benci, namun cintaku padamu xkan berhenti, sayangku untukmu terus brnafas dalam kerinduan yang sepi, walaupun kerinduan ini x sudi kau usapi..


Monday, January 9, 2012

Kala Cinta Meransang Akidah




Kesepian memang kadang menyakitkan,
menoreh setiap senyum dan tawa,
serta menciptakan riak anak sungai disudut mata.
Pedih dan sedih silih berganti kunjung mengunjungi.
Pupus segala harap, melukai semua impian yang kadang memabukkan.
Hingga, jiwa yang rapuh menciptakan serpihan kegelisahan yang memilukan.

Saat temaram rembulan menyuguhkan hidangan,
terlintas sekelebat bayang.
Disibaknya kegelapan, namun entah dimana ia berada.
Kecewa, hingga guratan keresahan menyibukkan kelamnya malam.
Kebisuan yang menusuk-nusuk,
membuat kedukaan semakin berat,
hingga menghujam akal dan aqidah.
Air mata semakin deras tumpah,
lelah tubuh pun mencoba rebah.
Namun jiwa ini lemah,
mata air di telaga yang coba dibendungnya kembali menerobos kelopak mata, ke pipi,
hingga membasahi sarung bantal dan kapuk di dalamnya.

Cinta...
Entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya,
namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang.
Ia laksana kobaran api yang berasal dari setitik bara,
menyuluh, namun dapat pula membakar.
impian cinta membuat hati dan raga terselimuti bahagia,
hingga memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran darah.
Mengharapkan kekanda tercinta yang siap mendampingi saat tawa dan air mata,
hingga terbentang siluet istimewanya seorang wanita yang telah menikah,mengandung,
dan melahirkan si kecil dengan selimut kasih sayang.

Namun, impian berbeda dengan kenyataan.
Sepi semakin menggerogoti hari, sendiri... dan masih sendiri.
Duhai belahan hati, entah dimana kekanda bersembunyi.

Ukhti sholehah yang dicintai Allah Ta'ala...
Cinta dan impian membentuk sebuah keluarga memang begitu indah.
Namun takkala ia belum menyapa,
janganlah membuat gundah dan resah,
bahkan merubah pandangan terhadap Sang Pemilik Cinta.
Kegelisahan jangan pula membuatmu menggadaikan aqidah,
karena sungguh harta itu tak ternilai harganya.
Tak ada yang dapat membelinya, apalagi dengan basa-basi cinta yang menyelubungi halleluyah.

Cinta yang membara tak akan dapat menghapus ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Dan janganlah kamumenikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamu'min) sebelum mereka beriman..."
[Al Baqarah: 221].
Namun, ajaran junjungan Rasulullah Sallallaahu AlayhiWasallam akan pupus,
tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata,
tidak dengan kekuatan tapi dengan logika,
dan tidak dalam benci tapi dalam cinta [Henry Martyn,missionaris, 1812 M].

Cinta akan membentuk sebuah keluarga samara (sakinah,mawaddah wa rahmah) karena kesamaan iman dan aqidah,
dalam naungan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jangan biarkan sedikit pun celah hatimu terbuka dengan cinta berselaput halleluyah,
karena cinta seperti itu akan meranggas aqidah.
Pernikahan dengan keyakinan yang berbeda,
tak akan melahirkan ketenteraman jiwa, karena ia adalah zina.

Dapatkah engkau menjawab saat anakmu bertanya,
mengapa ayah selalu pergi setiap hari Minggu,
sedangkan dirimu ruku' dan sujud?
Bisakah engkau menjelaskan saat anakl aki-lakimu bertanya,
mengapa ayah tidak pergi sholat Jum'at padahal dirimu berbicara panjang lebar tentang kewajiban menunaikannya? Atau, mengapa ayah tidak mengucapkan bismillah tapi atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus?
Juga, mengapa Tuhannya ayah ada 3 sedangkan dirimu selalu mengucapkan ahad... ahad... ahad?
Mampukah engkau menjelaskan semua itu dan banyak lagi kepada buah hatimu?

Duhai ukhti,
sanggupkah engkau menahan murkanya Allah Subhanahu wa Ta'ala?

Saat jiwamu lelah bertanya dimanakah gerangan kekanda berada,
kembalilah kepada Sang Pemilik Rahasia,
lantunkan munajat dan do'a, mohon tetapkan iman untuk selalu terhatur kepada-Nya.
Jadikan hati ini selalu ikhlas serta rela atas setiap keputusan-Nya.

As'alukallahummar ridha ba'dal qadha, wa burdal 'iisyi ba'dal maut,
wa ladzdzatan nazhori ila wajhika, wasyauqon ila liqaa'ika.  

Ya Allah,
aku mohon kerelaan atas setiap keputusan-Mu,
kesejukan setelah kematian, dan kelezatan memandang wajah-Mu serta kerinduan berjumpa dengan-Mu.

Mohonkan juga kepada-Nya,
agar Ia menguatkan niat dan azzam kepada lelaki yang belum menikah
untuk segera menyempurnakan setengah agama,
sehingga dirimu serta pasangan jiwa tercinta dapat bersama 
membangun sebuah istana kecil nan indah dalam naungan ridho-Nya.

Duhai ukhti sholehah...Sabar... dan bertahanlah.
Kalaulah Allah Subhanahu waTa'ala menakdirkan dirimu sebagai lajang di dunia ini,
yakinlah di surga ada yang setia menanti.
Kuatkan hati, tegar... dan selalu tegar,
karena dirimu memiliki harta yang tak ternilai harganya, yaitu aqidah..

Sunday, January 8, 2012

Cinta Mencintai Kerana Allah

Kedudukan Dua Orang Yang Cinta Mencintai Kerana Allah Sesungguhnya terdapat banyak hadith Rasulullah SAW yang menerangkan kedudukan dan darjat dua manusia yang saling cinta mencintai kerana Allah. Hadis-hadis ini menggambarkan kedudukan mereka yang mulia dan tinggi yang telah disediakan oleh Allah di dalam SyurgaNya. Di antara hadis-hadis itu ialah yang menceritakan kisah tujuh golongan lelaki yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya ketika mana tidak ada lagi naungan yang lain kecuali naungan Allah sahaja.

Hadis yang bemaksud: "Mereka itu ialah: Pemerintah yang adil, pemuda yang membesar di dalam beribadat kepada Allah, lelaki yang hatinya terikat kepada masjid-masjid, dua orang yang berkasih sayang kerana Allah, seorang lelaki yang diajak oleh seorang wanita jelita dan cantik rupawan lalu ia berkata "aku ini takut kepada Allah", seorang lelaki yang bersedekah melalui tangan kanannya lalu disembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengatahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan seorang lelaki yang berzikir kerana Allah (yang mengingati Allah) bersunyi ( keseorangan) lalu mengalir air matanya" ( muttafaqun alaihi)

Ini adalah dalil dan nas yang jelas menggolongkan dia sebagai orang yang berkasih sayang kerana Allah di kalangan tujuh orang yang baik lagi terpilih untuk dinaungi dibawah naungan-Nya. Inilah penghormatan dan kemuliaan paling tinggi yang dikurniakan oleh Allah kepada mereka. Di manakah lagi kita akan dapati kemuliaan yang seperti itu ???
Sesungguhnya kemulian ialah hak bagi kedua-dua orang yang berkasih sayang kerana Allah S.W.T. Dimana pada hari tersebut (kiamat) Allah Taala Rabbul Izzah menyeru mereka dan mempersilakan mereka untuk menerima anugerah yang paling tinggi, iaitu pada hari berhimpunnya sekelian bani (anak) Adam di Padang Mahsyar yang maha luas itu.

Diriwiayatkan oleh Muslim didalam hadis Qudsi yang bermaksud: "Dimanakah orang-orang yang berkasih sayang kerana kemuliaanku pada hari ini, Aku perlindungi mereka dibawah naungan Ku pada hari yang tiada lagi naungan kecuali nuangan-Ku"

Alangkah tingginya kemuliaan mereka. Alangkah sempurnannya ganjaran yang akan mereka dapati kerana mereka berkasih sayang kerana Allah. Sesungguhnya cinta kerana Allah bukan kerana sesuatu yang lain sahaja yang ada dalam hidup ini. Hidup ini adalah hidup yang penuh dengan pelbagai kepentingan diri dan pelbagai perkara yang disukai oleh hawa nafsu. Jadi, cinta kerana Allah dalam suasana yang demikian sangat payah untuk dicapai dan dicari. Tiada siapa yang mampu mencapainya kecuali orang yang telah bersih jiwanya, tinggi semangatnya dan mereka mampu melihat betapa hinanya dunia ini berbanding keredhaan Allah. Tidak hairanlah kalau Allah telah menyediakan bagi mereka darjat yang tinggi sesuai dengan ketinggian mereka didunia dalam mengatasi segala kesibukan dunia yang serba mewah dan penuh dengan perhiasan ini.

Kita dapati keterangan demikian dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muaz dari Rasulullah S.A.W baginda bersabda:
"Allah Azzawajalla berfirman: orang-orang yang berkasih sayang kerana kemuliaanku, mereka mempunyai beberapa-beberapa mimbar dari cahaya, para nabi dan shuhada yang menyukai mereka " (riwayat At-tarmizi)
Marilah sama-kita renung seketika hadis-hadis Abu Hurairah (R.A) maksudnya: " Bahawasanya ada seorang lelaki yang pergi menziarahi saudaranya (sahabat) di sebuah kampung yang lain, lalu Allah menyuruh malaikat memerhatikannya di atas jalannya. Maka tatkala dia sampai dia berkata : Engkau hendak ke mana ? Lelaki tersebut menjawab: Aku hendak menemui seorang saudara ku di kampung itu. Malaikat bertanya lagi " Adakah engkau telah berbudi kepadanya dan engkau mengharapkan balasannya?" Beliau menjawab " tidak, aku mencintainya kerana Allah" Maka malaikat itu berkata kepadanya "Bahawa sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada engkau, sesungguhnya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai dia kerana Allah"

Alangkah besarnya cinta yang sedemikian yang mengangkat manusia sampai ke darjat di mana Allah mencintai dan meredhainya.
Kesan Cinta Kepada Allah Di Dalam Kehidupan Orang Islam
Didalam hadis yang lain Rasulullah SAW menegaskan bahawa sesungguhnya Mahabbah (berkasih sayang) antara orang beriman adalah syarat-syarat iman yang memasukkan penganutnya kedalam syurga.
"Demi yang diriku di dalam genggamannya , kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman sehungga kamu berkasih sayang. Mahukah kamu aku (nabi) tunjukkan sesuatu yang apabila kamu melakukannya maka akan lahirlah kasih sayang? Sebarkan salam di antara kamu" (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

Sesungguhnya Rasulullah telah mengetahui dengan pandangan tarbiah yang diperolehi dari Allah, bahawasanya tidak ada sesuatu pun yang dapat mencabut hasad dengki dari dada, dan kekotoran jiwa kecuali persahabatan yang sejati. Satu nilai persahabatan yang tinggi yang menguasai kehidupan orang Islam yang dibangunkan atas dasar Mahabbah, nasihat menasihati, perpaduan, bebas dari segala tipu daya, hasad dengki, benci membenci dan sebagainya. Dengan kasih sayang yang gemilang inilah, Rasulullah telah membangunkan generasi Islam yang pertama, satu generasi yang telah menyampaikan langit kebumi (rahmat yang melimpah ruah) dan membina mahligai Islam di alam sejagat. Inilah dia kasih sayang dan perpaduan yang tiada siapa sudi menanamnya didalam hati kecuali Islam. Kasih sayang yang suci lagi kukuh dan cinta yang setia di antara mereka jualah yang akan menjayakan perjuangan mereka.

Rasulullah SAW bersabda maksudnya: "Perumpamaan orang beriman yang berkasih sayang, dan saling rahmat merahmati dan di dalam kemesraan sesama mereka adalah seperti satu tubuh, apabila satu anggota mengadu sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasainya dan membantunya dengan berjaga malam dan demam." (Riwayat Muslim)

Sesunguhnya orang Islam yang menghayati ajaran agamanya akan mempunyai hati dan perasaan yang sentiasa berkobar-kobar untuk mencintai saudara dan sahabatnya. Dia akan menghadapi mereka dengan sepenuh hati dan perasaannya. Inilah asas-asas yang menjadi faktor perpaduan untuk mencapai cinta dan redha Allah di Akhirat kelak.