aku hanya tahu bermadah seni,
tapi lidahku terlalu dhaif untuk mengungkap rasa hati,
cinta yang terbit hanya mampu ku
hurai di jemari,
seakan egoisku melampaui batas kasih suci..
ku cuba perlahan2 mengertikan
cinta dan rindu ini,
agar ianya tidak terungkap hanya dalam bait puisi,
tapi biar
bibirku sendiri yang mengucap erti 'uhibbuki ukhti',
merungkai lafaz yang terpendam di
sudut hati,
ya shadiqati..
Kadang2 lidah kelu untuk
menutur cinta,
kelu mengatakan rindu padanya....
sedangkan diukirnya
ukhwah selalu agar tidak putus,
sentiasa berkembang dalam
nafas dakwah,
ukhwah yang berjalan
diataas jalan dakwah,
menutur nasihat dan
ingatan, mudah...
tapi mengapa aku terlalu
sukar menutur sayang,
puisi dan madahku yng
berani menari2 menghuraikan cinta dan kerinduan,
sedang lidahku kelu bersuara
untuk mengatakan kecintaan,
egokah aku?
No comments:
Post a Comment